Jumat, 20 Maret 2015

PENYEBAB GAGALNYA BISNIS MLM

10 Penyebab Kegagalan
Seseorang Dalam
Menjalankan Bisnis MLM
Written by TIENS Indonesia. Posted in Blog
Multi Level Marketing atau yang biasanya
disingkat MLM, merupakan sebuah bisnis
yang mampu mengembangkan potensi diri
seseorang. Tidak jarang muncul beberapa
trainer atau motivator ternama yang
mengawali karirnya dengan berbisnis MLM.
Kenapa demikian? Sebab sisi kreativitas dan
inovasi dalam diri seseorang akan terpacu
ketika menjalankan bisnis MLM. Inilah yang
merupakan pembeda dan nilai positif dalam
berbisnis MLM jika dibandingkan dengan
sistem bisnis lain. Namun, meski banyak kita
temukan para pebisnis MLM yang sukses
dan berhasil dalam menjalankan bisnisnya,
tidak jarang pula para pebisnis MLM yang
menemukan kegagalan dalam berbisnis.
Untuk itu, akan kita bahas apa saja yang
menyebabkan seseorang gagal dalam
berbisnis MLM.
1. No Mindset . Ada sebagian orang yang
menjadikan bisnis MLM sebagai hobi. Maka
anggapan ini keliru. Kenapa? Sebab
anggapan ini menyebabkan seseorang tidak
optimal dalam menjalankan bisnisnya, dan
hanya menjalankannya secara santai tanpa
memiliki target yang harus dicapai. Oleh
sebab itu, ubah mindset anda untuk
menjadikan bisnis MLM sebagai bisnis murni
sehingga tingkat keseriusan dan keuletan
anda dalam menjalankan bisnis ini akan
meningkat.
2. No Serve. Banyak kalangan yang
mengesampingkan faktor pelayanan. Padahal
jika dinilai dari sisi perannya, maka faktor
pelayanan sangat berperan dalam
menentukan keberhasilan anda. Layani
konsumen ataupun calon konsumen anda
dengan sebaik-baiknya. Meski omset sedang
menurun atau tidak berhasil mendapatkan
konsumen, maka tetap layani mereka
semaksimal mungkin. Karena tidak menutup
kemungkinan layanan yang maksimal
tersebut akan membuat konsumen atau
calon konsumen anda akan kembali kepada
anda jika mereka mulai merasa membutuhkan.
3. No Value . Pada umumnya, seseorang yang
menjalankan bisnis MLM akan menemukan
kegagalan jika ia hanya menawarkan produk
atau layanan yang menarik dari kulit luarnya
saja (misalnya packaging, characteristic,
atau harga yang kompetitif). Padahal
konsumen tidak membutuhkan hal tersebut,
yang konsumen butuhkan adalah value dari
produk ataupun layanan ini, apa itu baik
ataukah buruk. Jika value dari produk atau
layanannya baik, mereka cenderung akan
membelinya walaupun harganya mahal.
4. No Selling . Faktor value yang telah
dijelaskan diatas harus didorong oleh
kemampuan untuk menjual (selling). Value
yang terbaik sekalipun tidak akan berfungsi
jika tidak ada kemampuan atau kemauan
untuk menjual. Maka solusinya adalah cari
tahu apa yang orang butuhkan. Jika anda
sudah memahami apa yang dibutuhkan oleh
orang banyak serta didorong dengan
produk atau layanan yang terbaik dari anda,
maka hasilnya akan lebih optimal.
5. No Record . Database atau catatan
konsumen perlu dimiliki sebagai acuan dalam
mengevaluasi diri, apakah selama ini yang
anda lakukan sudah benar atau belum tepat.
6. No Differentiate Account. Coba bedakan
account (rekening) pribadi dengan account
bisnis. Tujuannya adalah agar anda
mengetahui apakah bisnis MLM ini sesuai
denga bakat anda, serta anda akan semakin
bersemangat jika rekening anda semakin hari
semakin bertambah banyak. Hal ini dilakukan
agar anda senantiasa termotivasi.
7. No Goal . Banyak orang yang terlena akibat
tidak memiliki goal/ sasaran. Maka susunlah
sasaran anda secara jelas dan realistis,
jangan terlalu berlebihan agar energi tidak
terbuang sia-sia.
8. No Action Plan . Tanpa adanya action plan
sama ibaratnya dengan orang buta yang
jalannya meraba-raba yang tidak tahu jelas
ke mana, mengapa, dan bagaimana
tujuannya bisa dicapai.
9. No Evaluation. Anda tidak akan dapat
menilai apakah strategi yang selama ini anda
tempuh sudah benar atau salah jika tanpa
ada evaluasi. Evaluasi juga berguna untuk
menilai cara apa yang efektif dan efisien.
Maka evaluasi sangat penting dalam hal ini,
guna menghindari melakukan kesalahan yang
sama di waktu yang berbeda.
10. No Vision . Visi sangatlah penting, kenapa?
Karena visi membuat anda fokus dan
konsentrasi dalam pencapaian sasaran.
Sebaliknya, jika anda tidak memiliki visi,
maka apapun yang anda capai akan sulit
didapat akibat tidak adanya pedoman yang
anda miliki.
Sumber : Andrie Wongso (One of Indonesia
Famous Motivator)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar